Selasa, 26 Februari 2008

Rasul Yakobus anak Zebedeus : Refleksi Seorang Murid Kristus

Tujuh belas tahun sebelum hari pelaksanaan hukuman matinya, Yakobus dan saudaranya, Yohanes, telah meminta tempat kehormatan di dalam kerajaan Kristus. Saat itu, Tuhan bertanya, “Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?” (Markus 10:38). Dengan bersemangat dan berapi-api, tanpa memahami maksud pertanyaan itu, mereka menjawab, “Kami dapat” (Markus 10:39).
Kini ujian yang terakhir datang bagi Yakobus. Di atasnya berkilauan pedang penganiayaan Herodes Agripa, saudara laki-laki Herodias yang menjadi penyebab kematian Yohanes Pembaptis. Cawan kesengsaraan dipaksakan ke bibir Yakobus dan ia meminumnya dengan iman dan semangat gurunya.
Yakobus bukan martir pertama. Tetapi ia adalah rasul pertama yang mengalami ujian kesetiaan di hadapan kematian, dan ia berhasil melalui ujian itu. Meskipun hidupnya harus berakhir, tetapi kesaksian tentang kesetiaan imannya tetap berkumandang hingga saat ini.
Apakah kesetiaan yang sama akan Tuhan temukan dalam diri kita? Apakah saat berhadapan dengan kesulitan, iman kita tetap kokoh? Apakah ketika pencobaan datang, kita tetap setia hidup di dalam Tuhan?
Mungkin ujian yang kita hadapi berbeda dengan apa yang telah dihadapi oleh Yakobus. Namun, hadiah yang sama telah Tuhan sediakan bagi mereka yang setia kepada Tuhan (Wahyu 2:10).

Tidak ada komentar:

Google
WWW Blog ini