Kamis, 19 Februari 2009

Filipus : Refleksi Seorang Murid Kristus

Filipus bukanlah sosok yang istimewa. Ia bukan sosok seperti Petrus yang penuh semangat, atau sosok yang dekat dengan Tuhan Yesus seperti Yohanes. Sebaliknya, dari kitab-kitab Injil, kita menemukan gambaran sosok yang cenderung pesimis dan pasif. Dalam Yohanes 6:1-15, ketika Tuhan Yesus melihat orang banyak yang lapar, dan meminta pendapat Filipus, Filipus hanya menjawab, “Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja (Yohanes 6:7).” Tidak ada solusi ia berikan.
Namun, ia adalah murid yang mengenalkan Bartolomeus kepada Tuhan Yesus (Yohanes 1:45-47). Selain itu, saat ada beberapa orang Yunani yang ingin bertemu dengan Yesus, ia tidak menolak mereka. Sebaliknya, bersama dengan Andreas, ia membawa mereka kepada Tuhan Yesus (Yohanes 12:20-22).
Sekali lagi, Alkitab menunjukkan sebuah kebenaran bahwa Tuhan berkenan memakai orang-orang yang “biasa” untuk karya keselamatan yang luar biasa.
Sama seperti Rahab yang dipakai Tuhan untuk menyelamatkan 2 orang pengintai (Yosua 2:1-18), atau seorang hamba perempuan yang dipakai Tuhan untuk mengarahkan Naaman kepada Nabi Elisa (2 Raja-raja 5:1-5), Allah memakai Filipus untuk menyelamatkan mereka yang belum mengenal Tuhan.
Saat ini, Allah juga mau memakai hidup kita untuk menyelamatkan orang-orang yang belum mengenal Dia. Pertanyaannya, apakah kita mau mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan?
Untuk kita, Paulus berkata, “Janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.” (Roma 6:13).

Tidak ada komentar:

Google
WWW Blog ini