Sabtu, 05 Januari 2008

Kerendahan Hati : Refleksi Seorang Pemimpin

Menjadi seorang pemimpin yang rendah hati, ternyata bukan perkara yang mudah. Mengingat posisi kita sebagai sosok yang dihormati dan diteladani, tidak jarang membuat kita terlena dan enggan untuk kehilangan semua itu. Apalagi, kalau posisi itu sudah kita nikmati bertahun-tahun lamanya.
Hal ini membuat saya menyadari betapa sulitnya 'mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba' (Filipi 2:5-8). Dan, tidak heran, kalau Tuhan meninggikan orang-orang yang mampu 'mengosongkan diri' sama seperti Tuhan Yesus.
Namun, sulit bukan berarti mustahil... Kita tetap bisa menjadi seorang Pemimpin yang rendah hati, selama kita selalu waspada dan menjaga hati kita supaya tidak terlena oleh semua penghormatan yang kita terima. Kita harus ingat bahwa hanya Tuhan yang layak dihormati dan dilayani. Hanya Tuhan yang layak ditinggikan dan dimuliakan.
Saya ingat syair sebuah lagu Sekolah Minggu yang berkata:
"Dia harus s'makin bertambah, ku harus s'makin berkurang
Nama Yesus saja disembah, ku di tempat paling b'lakang
Bila Yesus ditinggikan dan salibNya dib'ritakan
Pasti 'kan menarik semua orang datang kepadaNya s'karang"
Semoga kita semua ditolong Tuhan untuk menjadi pemimpin-pemimpin yang rendah hati... Gbu

Tidak ada komentar:

Google
WWW Blog ini