Kamis, 20 Desember 2007

Saat Teduh (I)


Mungkinkah seorang memahami kehendak Tuhan? Jawab, TIDAK, kecuali kalau Tuhan berkenan menyatakan kehendakNya.
Karena itu, kita harus menyadari bahwa kesempatan untuk memahami kehendak Tuhan adalah sebuah anugerah yang tidak ternilai. Karena Tuhan berkenan menyatakan kehendakNya kepada kita.
Masalahnya, banyak sekali orang Kristen yang tidak menyadari hal ini, dan membuang waktu dan kesempatan mempelajari dan merenungkan firman Tuhan. Padahal, kesempatan seperti ini dicari oleh banyak orang. Tapi, kita yang memiliki kesempatan itu, malah membuangnya.
Beberapa jemaat pernah bertanya kepada saya: “Bagaimana caranya memahami kehendak Tuhan?
Nasihat pertama yang selalu saya berikan adalah dengan BERSAAT TEDUH. Karena melalui saat teduh, kita sedang dilatih untuk peka pada suara Tuhan.
Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa ‘suara’ Tuhan tidak selalu identik dengan suara verbal. Tuhan sering menyatakan kehendakNya secara tidak langsung, melalui berbagai pengalaman dan peristiwa yang kita alami, melalui orang-orang yang ada di sekitar kita, dsb (misal Ayub [Ayb 42:5]). Karena itu, kita harus melatih ‘indera’ rohani kita untuk peka pada suara Tuhan. Supaya kita dapat memahami kehendak Tuhan dengan benar.

Tidak ada komentar:

Google
WWW Blog ini