Kamis, 29 November 2007

Yosua 14:6-15 (Nopember 30, 2007)

Meraih kesuksesan di dalam Tuhan adalah idaman setiap orang percaya. Namun, tak semua orang dapat memperolehnya, dan Kaleb adalah salah satu dari sedikit orang yang telah memperolehnya.

Apa rahasianya? Dalam Yosua 14:6-15, tiga kali frasa “…tetap mengikut Tuhan, Allahku, dengan sepenuh hati” (ayat 8,9,14). Hal ini menunjukkan Kaleb sebagai pribadi yang setia pada Tuhan. Bahkan, setelah usianya menginjak 85 tahun, kesetiaannya tetap tidak berubah (ayat 10-12).

Bahkan, meski usianya sudah lanjut, Kaleb tetap tidak takut untuk berperang. Bukan karena nekat, tetapi karena ia percaya pada pimpinan dan penyertaan Tuhan. Dan, kepercayaannya itulah yang menjadi kekuatannya (ayat 11).

Melihat hal ini, tidak heran kalau Tuhan memberkati Kaleb dengan luar biasa. Ia mampu mengalahkan orang-orang Enak, dan memperoleh Hebron sebagai milik pusakanya sampai bertahun-tahun kemudian (ayat 13-14). Bahkan, Tuhan juga memberikan keamanan dan kedamaian di tanah Hebron (ayat 15).

Jadi, kesetiaan, itulah yang menjadi kunci kesuksesan Kaleb. Pertanyaannya kini, apakah kita setia kepada Tuhan?

Menyatakan komitmen untuk setia adalah hal yang mudah, tetapi memegang teguh komitmen itu bukan perkara yang mudah. Karena menjadi pribadi yang setia, kita harus memiliki beberapa hal.

Pertama, kepercayaan pada kuasa Tuhan. Kesetiaan Kaleb kepada Tuhan dilandasi oleh kepercayaannya pada kuasa Tuhan.

Ketika Musa mengutus 12 orang pengintai ke Kanaan, 10 orang di antara mereka kembali dengan berita yang mengecilkan hati. Hanya Kaleb dan Yosua yang tetap percaya kepada Tuhan meskipun mereka melihat kenyataan yang sama dengan apa yang dilihat oleh 10 orang rekan mereka (ayat 7-8; baca Bilangan 13-14).

Kepercayaan inilah yang membuat mereka memegang teguh komitmen mereka untuk mengikut Tuhan seumur hidup mereka.

Apakah kita percaya kepada Tuhan? Apakah kita percaya kalau Tuhan mampu menolong kita saat kita menghadapi kesulitan karena iman kita? Apakah kita percaya kalau Tuhan pasti akan menolong kita dan memberikan jalan keluar untuk setiap permasalahan yang kita hadapi?

Kedua, totalitas atau sepenuh hati. Kesetiaan menuntut totalitas atau mengikut Tuhan dengan sepenuh hati. Tidak boleh ada yang lain, yang kita tempatkan sebagai “the number ONE” dalam hidup kita.

Dalam Keluaran 20:3, Tuhan melarang kita untuk memiliki allah lain dalam hidup kita. Dalam Matius 6:24, Tuhan Yesus pun mendorong kita untuk memilih kepada siapa kita akan mengabdikan hidup kita.

Sama seperti Kaleb, kita harus menjadikan Tuhan sebagai “the number ONE” dalam hidup kita, maka kita akan dimampukan untuk melakukan kehendakNya dengan setia.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

sipp mari meraih kemenangan di era modern ini. raksasanya lebih besar dari Arba tetapi kuasaNya masih sama. amin

Google
WWW Blog ini