Rabu, 28 November 2007

Sungut-sungut (1)

“Aduh…kenapa sih hujan?”; “Aduh, panas buanget….”; “Kerja lagi, kerja lagi (dengan nada malas, red.)”
Kalimat-kalimat di atas sudah sering banget kita ucapkan, ato keluar dari mulut kita. Seakan “sungut-sungut/mengeluh” sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup kita ….
Pertanyaannya, apakah, sebagai anak-anak Tuhan, kita boleh mengeluh? Buat ngejawab pertanyaan ini, kita musti baca ‘n renungin Bilangan 11:1-3.
Pada ayat 1 ditulis, “Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut di hadapan Tuhan tentang nasib buruk mereka…”
Gak ada keterangan sedikitpun tentang apa yang bikin orang Israel bersungut-sungut… Tapi kalo kita bandingkan dengan perikop-perikop lain yang juga menceritakan tentang Israel dan keluhannya, kita bakal nemuin alasan yang sama yakni karena mereka nggak tahan dengan perjalanan berat yang sedang mereka jalani. Karena itu, berulangkali mereka menyalahkan Tuhan sebagai aktor di balik semua ini (baca Keluaran 16:3; 17:3)
Hal ini tentu saja sangat aneh. Karena kalo kita baca Keluaran 2:23-25, jelas sekali, Israel yang meminta Tuhan bebasin mereka. Tapi, sekarang, mereka mengkambing-hitamkan Tuhan. Gak heran, kalo Tuhan marah dan menghukum mereka.
Kadangkala, saya bisa membayangkan betapa pusingnya Tuhan ngeliat tingkah polah kita…
Kalo doa kita nggak dikabulin, kitanya marah. Tapi, kalo dikabulin ‘n muncul masalah, kita juga marah ‘n nyalahin Tuhan. Nggak heran, kalo Tuhan pusing mikirin kita.
Tapi, untungnya, Tuhan kita sangat sabar dan penuh kasih sayang. Dia selalu memikirkan yang terbaik buat kita. Karena itu, tidak jarang, Tuhan gak kabulin doa kita. Bukan karena Dia tidak sayang. But because HE knows what the best for us.
Karena itu, jangan mengeluh. Karena mengeluh sama artinya, kita menyalahkan Tuhan. Sebaliknya, belajarlah bersyukur dan yakin bahwa Tuhan selalu kasih yang terbaik buat anak-anakNya (Matius 7:11).

Tidak ada komentar:

Google
WWW Blog ini