Sabtu, 13 September 2008

The Secret vs Iman Kristen


Apa rahasia untuk meraih semua yang kita inginkan? Pertanyaan inilah yang mendorong Rhonda Byrne, sang penulis buku “The Secret”, memulai “perjalanan”nya. Sampai pada akhirnya, ia menemukan sebuah prinsip dasar, yang ia sebut sebagai “Hukum Tarik Menarik”.
Mengutip perkataan Bob Proctor, Byrne mengatakan, “Segala sesuatu yang datang ke dalam hidup Anda ditarik oleh Anda ke dalam hidup Anda. Dan segala sesuatu itu tertarik ke Anda oleh citra-citra yang Anda pelihara dalam benak; oleh apa yang Anda pikirkan. Apapun yang berlangsung dalam benak, Anda menariknya ke diri Anda.” (The Secret, hal. 4)
Karena, “pikiran bersifat magnetis, dan pikiran memiliki frekuensi. Ketika Anda memikirkan pikiran-pikiran, pikiran-pikiran itu dikirim ke Semesta, dan secara magnetis pikiran akan menarik semua hal serupa yang berada di frekuensi yang sama. Segala sesuatu yang dikirim ke luar akan kembali ke sumbernya – Anda.” (The Secret, hal 29).
Jadi, kalau pikiran kita penuh dengan hal-hal yang baik, maka hal-hal yang baik akan datang ke dalam hidup kita. Sebaliknya, kalau kita memikirkan hal-hal yang tidak baik, maka kita akan mengalami hal-hal yang tidak baik dalam hidup kita.
Karena itu, kalau kita ingin mengalami hal-hal yang positif, Byrne mendorong kita untuk mengisi pikiran kita dengan hal-hal yang positif.

Sekilas, apa yang disampaikan oleh Byrne sesuai dengan apa yang telah dinyatakan oleh Alkitab.
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” (Filipi 4:8)
Apalagi saat Byrne menyatakan bahwa kita akan menerima semua yang kita inginkan, kalau kita mau meminta apa yang kita inginkan dan percaya bahwa kita pasti akan menerimanya (The Secret, hal 53-62).
Bukankah hal ini selaras dengan perkataan Tuhan Yesus, “…apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.” (Matius 21:22)
Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” (Markus 11:24).
Namun, ada perbedaan mendasar antara ajaran Byrne dan ajaran Tuhan Yesus.
Byrne mengatakan, “Anda adalah Tuan dari Semesta dan Jin (Semesta) ada di sana untuk melayani Anda. Jin tidak pernah mempertanyakan perintah Anda. Anda memikirkannya, dan Jin segera mulai mendongkrak Semesta, melalui orang-orang, situasi, dan peristiwa, untuk memenuhi keinginan Anda.” (The Secret, hal 52-53).
Dengan kata lain, bagi Byrne, kita (manusia) adalah allah, dan Semesta ada untuk melayani kita.
Tidak heran, kalau Byrne sangat menekankan kepastian. Byrne menyatakan bahwa semua yang kita pikirkan pasti akan terjadi, atau akan kita miliki.
Pandangan ini bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan. Alasannya antara lain:
1. Manusia bukan Tuhan. Manusia adalah ciptaan Tuhan. Karena itu, kita bukan Tuan dari Semesta, tapi bagian dari Semesta. Dan, sebagai bagian dari alam semesta, kita bertanggung jawab untuk menyenangkan hati Tuhan, sang Pencipta (Roma 11:36), bukan keinginan diri sendiri.
2. Manusia bukan penguasa alam semesta, meski Kejadian 1:26 menyatakan bahwa kita diciptakan untuk menguasai alam semesta. Tuhanlah penguasa alam semesta, karena Ia lah yang menciptakan alam semesta.
3. Karena kita bukan Tuhan, maka saat kita berbicara tentang masa depan, tidak ada yang pasti (Yakobus 4:13-17), kecuali kepastian bahwa Tuhan akan memberikan masa depan yang baik untuk kita (Yeremia 29:11).
4. Manusia adalah mahluk yang fana, yang diciptakan oleh Tuhan (Mazmur 90:10), bukan energi yang abadi seperti yang diyakini oleh Byrne.

Tidak ada komentar:

Google
WWW Blog ini