Minggu, 02 Maret 2008

Friday 13th

Pendahuluan
British Medical Journal tahun 1993 pernah mempublikasikan sebuah tulisan berjudul “Is Friday the 13th Bad for Your Health?” Sang penulis meneliti apakah pendapat umum bahwa hari Jumat tanggal 13 adalah hari sial, benar ? Untuk menemukan jawabannya, sang penulis membandingkan rasio kecelakaan kendaraan bermotor yang terjadi pada 2 hari yang berbeda, yakni Jumat tanggal 6 dan Jumat tanggal 13, dalam satu periode selama setahun.
Ternyata, pada hari Jumat tanggal 13, sejumlah Rumah Sakit melaporkan terjadinya peningkatan angka kecelakaan kendaraan bermotor dibandingkan pada hari Jumat lainnya. Sang penulis pun mengatakan, "Friday 13th is unlucky for some. The risk of hospital admission as a result of a transport accident may be increased by as much as 52 percent. Staying at home is recommended."
Artikel ini menggelitik rasa ingin tahu. Benarkah hari Jumat tanggal 13, atau yang lebih beken disebut “Friday 13th”, adalah hari sial? Mengapa banyak orang percaya pada mitos tersebut, bahkan beberapa mengalami sampai mengalami fobia terhadap hari Jumat tanggal 13 (psikoterapis menyebutnya “paraskevidekatriaphobia”)?

Mitos Friday 13th, Agama Kristen dan Sejarah
Sejak kapan mitos ini muncul, tak ada seorangpun yang tahu dengan pasti. Ada yang mengatakan kalau mitos ini muncul pada hari Jumat, 13 Oktober 1307, saat Philip of Fair menangkap ratusan Knights Templar. Faktanya, tidak ada bukti yang mendukung pandangan ini.
Siapa yang memunculkan mitos itu? Tidak ada yang tahu dengan pasti. Tapi beberapa orang percaya mitos itu memiliki kaitan yang sangat erat dengan Kekristenan.
Buktinya, ada dalam lukisan “The Last Supper” karya Leonardo da Vinci yang melukis Tuhan Yesus bersama dengan ke-12 muridNya. Para ahli sejarah percaya bahwa Tuhan Yesus adalah orang ke 13 dalam perjamuan itu. Jika kita mulai menghitung dari Yudas, sang pengkhianat, Yesus adalah orang ke 13. Sebaliknya, kalau kita menghitung mulai dari Tuhan Yesus, Yudas adalah orang ke 13. Dan, meski tidak ada yang tahu tanggalnya dengan pasti, Tuhan Yesus disalibkan pada hari Jumat.
Selain itu, beberapa orang percaya kalau Israel terdiri dari 13 suku, meski Alkitab hanya menyebut 12 suku. Mereka percaya suku ke-13 beranggotakan para penyihir yang berusaha untuk menghancurkan para pengikut Allah.
Alkitab juga menyatakan sejumlah peristiwa buruk yang terjadi pada hari Jumat. Sebagai contoh, Tuhan Yesus disalibkan pada hari Jumat. Pembunuhan Habel dan peristiwa air bah diperkirakan terjadi pada hari Jumat.
Sampai saat ini, hari Jumat disebut sebagai hari keenam dalam satu minggu. Alkitab mengaitkan angka 6 dengan hal-hal yang tidak baik, salah satunya nubuatan dalam Wahyu 13:18 tentang para penyesat (bilangan “666”).
Bukti-bukti di atas membuat orang yakin bahwa hari Jumat tanggal 13 adalah hari yang tidak baik. Belum lagi sejumlah peristiwa buruk lainnya yang tercatat dalam sejarah, seperti :
a. Saat pemerintah Inggris memberlakukan hukuman gantung, mereka membuat sebuah panggung dengan 13 anak tangga, dan, pada saat itu, hukuman gantung biasanya dilakukan pada hari Jumat.
b. Para pelaut percaya bahwa hari Jumat adalah hari yang tidak baik untuk berlayar. Legenda mengatakan bahwa pada tahun 1800-an, sebuah kapal Inggris bernama HMS Friday dipersiapkan untuk membuktikan kepercayaan itu keliru. Semua awak dipilih pada hari Jumat, kaptennya bernama James Friday, dan kapal itu berlayar pada hari Jumat. Sampai saat ini, kapal itu hilang dan tidak pernah ditemukan.
c. Sejarah mencatat nama sejumlah pembunuh berantai yang terdiri dari 13 huruf, seperti Jack The Ripper (London, th. 1888), John Wayne Gacy (17 Maret 1942 – 10 Mei 1994), Charles Manson (12 November 1934), Jeffrey Dahmer (21 Mei 1960 – 28 November 1994), dan Theodore (Ted) Bundy (24 November 1946 – 24 January 1989).

Bukti-bukti yang Spekulatif
Melihat bukti-bukti di atas, kelihatannya mitos yang mengatakan bahwa Jumat tanggal 13 adalah hari sial, adalah benar. Tapi, kalau kita cermati lebih jauh, ada banyak bukti yang sarat dengan spekulasi tanpa bukti.
Sebagai contoh, peristiwa pembunuhan Habil dan peristiwa air bah yang diyakini terjadi pada hari Jumat. Tak ada satupun fakta yang mendasari keyakinan ini. Apalagi mengingat sistem penanggalan baru muncul sekitar tahun 753 SM, saat Romulus dan Remus mendirikan kota Roma. Kemudian, sistem penanggalan tersebut terus berkembang dan menjadi kalender Masehi yang digunakan saat ini.
Bukti-bukti lainnya, seperti keyakinan adanya suku ke-13 dari bangsa Israel yang dipercaya sebagai para penyihir hanya sebuah spekulasi tanpa bukti. Memang benar, Yakub memiliki 13 orang anak. Selain 12 anak laki-laki, Yakub juga memiliki seorang anak perempuan, Dina (Kejadian 30:21). Namun, mengingat budaya patriakal pada saat itu, yang mengedepankan kaum pria dan mengabaikan kaum wanita, tidak mungkin ada sebuah suku yang menggunakan nama ‘Dina’ sama seperti ke-12 suku lainnya yang menggunakan nama anak-anak Yusuf. Jadi, dugaan tentang keberadaan suku ke-13 hanya sebuah spekulasi kosong..
Kalaupun ada satu suku di luar 12 suku yang memperoleh bagian tanah Kanaan, suku itu adalah suku Lewi yang dikhususkan oleh Tuhan untuk melayani Tuhan (Yosua 18:7). Tapi suku ini beranggotakan para imam, bukan penyihir seperti yang dipercaya banyak orang. Jadi, kita bisa menarik kesimpulan kalau keyakinan itu sama sekali tidak benar.
Selain bukti-bukti Alkitab di atas, bukti-bukti sejarah juga perlu kita kaji ulang. Sebagai contoh, nama para pembunuh berantai. Memang benar, nama-nama yang disebutkan di atas terdiri dari 13 huruf. Tapi, tidak semua nama di atas adalah nama asli sang pelaku. “Jack the Ripper” adalah sebutan yang diberikan oleh pihak kepolisian kepada pelaku pembunuhan berantai yang tidak pernah terungkap identitas pelakunya.
Selain itu, di luar nama-nama tersebut, masih ada banyak penjahat kelas kakap yang namanya tidak terdiri dari 13 huruf. Jadi, menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti itu sangat tidak tepat.

Pandangan Alkitab
Bagaimana pandangan Alkitab tentang mitos ini? Jelas mitos ini tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Alasannya: Pertama, karena Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa ketika Allah menciptakan dunia dan isinya, Allah menciptakan segalanya BAIK (Kejadian 1:10, 12, 17, 25, 31). Artinya, Allah pun menciptakan semua hari sama baiknya, termasuk setiap hari Jumat tanggal 13.
Kalau ada hal-hal yang buruk terjadi pada hari Jumat tanggal 13, itu hanya masalah persepsi. Karena terbukti, banyak hal-hal buruk yang juga terjadi di luar hari Jumat tanggal 13. Tapi, karena banyak orang yang berpersepsi negatif tentang hari dan tanggal itu, muncul anggapan kalau hari Jumat tanggal 13 adalah hari yang tidak baik (sial).
Kedua, mempercayai mitos itu, sama artinya kita tidak mempercayai kuasa dan pemeliharaan Tuhan. Bukankah Tuhan yang berkuasa atas semua hari dan atas hidup kita. Semua yang kita alami dan peroleh berasal dari Tuhan. Dan, Tuhan tidak pernah merancangkan sesuatu yang tidak baik untuk anak-anak yang Ia kasihi (Matius 7:11). Karena itu, kita harus memantapkan hati kita pada Tuhan, bukan pada mitos-mitos atau kepercayaan yang kosong.
Ketiga, kepercayaan kepada mitos merupakan ekspresi kekhawatiran akan hari depan. Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi, maka kita berusaha menghindari hal-hal buruk yang mungkin saja terjadi. Ketika kita melihat sejumlah fakta negatif yang terjadi pada hari Jumat tanggal 13, secara alamiah kita menarik kesimpulan bahwa hari Jumat tanggal 13 adalah hari yang buruk (sial), dan kita berusaha untuk menghindari, atau mengantisipasinya.
Tidak heran, kalau Tuhan Yesus mengingatkan kita supaya kita tidak khawatir akan hari depan kita, sebaliknya kita didorong untuk berserah dan bergantung penuh kepada Tuhan (Matius 6:25-34). Karena hanya Tuhan yang tahu hari depan hidup kita (Yesaya 29:11).

Tidak ada komentar:

Google
WWW Blog ini